Thursday, April 3, 2014

Nama Kelompok 1. M. Syabilurrassyad
2. Asef Awaluddin
3. Dani Yusuf
4. Defuri Ramadhani
5. Putri Nurmala Afrida
Kelas : PSC Kamis Siang
Mata Kuliah : Public Service Communication

1. Temukan sebuah perusahaan dengan pengelolaan citra yang positif. Sebutkan faktor-faktor citra yang terbentuk dalam perusahaan tersebut dan Rancang alur berpikir kritis mengenai asal muasal terciptanya citra dan terbentuknya reputasi pada perusahaan tersebut.

The Green Coffee merupakan salah satu produk minuman yang terbuat dari cincau hijau. Produk dirrintis oleh Robert mahasiswa FTP. Beliau melihat produk ini menjadi peluang usaha baginya, karena saat ini ada produk yang hampir sejenis. Akan tetapi produk lain tersebut kebanyakan terbuat dari cincau hitam, sehingga Robert merasa bahan dengan cincau hijau ini tidak banyak digunakan untuk produk minuman.
Usaha ini didirikan di Malang dengan 3 titik penjualan yang salah satunya terdapat di Kantin ABC FTP UB. Harga produk dapat dijangkau oleh kalangan mahasiswa yakni seharga Rp.5000,00. Produk ini memiliki varian rasa yakni Cappucinno, Coklat, dll..
Citra yang terbentuk dari produk The Green Coffee merupakan minuman yang menyehatkan dan menyegarkan. Produk ini juga mudah didapatkan oleh berbagai kalangan karena dipusatkan di tiga titik yang merupakan pusat kerumunan massa.
Alur berpikir kritis tentang asal muasal terciptanya citra
Sebutkan faktor-faktor citra yang terbentuk dalam perusahaan tersebut
Faktor-faktor pembentuk citra D’Green Coffe yang disajikan dalam bentuk tabel check list :







No

Physical
Identity

Check

Description

1.

Organization
Name

v

D’
gReen Coffee
Pemilihan
nama ini karena ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa produk ini
merupakan produk yang terbuat dari bahan alami, yaitu cincau hijau. Meskipun
terbuat dari bahan alami, produk ini tidak akan tertinggal zaman, karena
kombinasi berbagai jenis kopi yang saat ini sedang digemari oleh masyarakat
Indonesia.

2.

Byline

x

Nama produk D’gReen
Coffee
sudah mendeskripsikan tentang produk yang dijual.

3.

Tagline

v

The
King of Green Cincau Cappucino
Dengan
menggunakan tagline ini, pemilik ingin menyampaikan bahwa produk ini
merupakan produk yang nom
or 1 di bidangnya dan merajai segala jenis
minuman siap saji.

4.

Logo
"Description:Sumber
:Hasil Observasi Produk D’gReen Coffee




v

Penggunaan
dua buah daun cincau memiliki arti bahwa usaha ini bergerak pada pengolahan
daun cincau. Mengapa ada dua daun cincau? Karena pemilik ingin menunjukkan
bahwa usaha ini didirikan oleh dua orang. Daun tersebut juga digambarkan
memiliki mata, hidung, bibir, layaknya manusia. Ini menunjukkan bahwa produk
ini akan menjadi sesuatu yang hidup di hati para konsumen. Selain itu juga
hendak menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan akan sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh para konsumen. Penggunaan warna hijau juga ingin menunjukkan bahwa
bahan yang digunakan merupakan bahan-bahan alami yang baik untuk kesehatan.


5.

Text

v

Tipografi
dalam logo menggunakan beberapa jenis font. Penulisan kata D’ gReen
menggunakan font Magnetto. Huruf R pada kata green menggunakan
huruf besar, karena pemilik dari usaha ini bernama Robet, secara tidak
langsung ingin menunjukkan nama pemilik di dalamnya. Kata Coffe
e
menggunakan jenis font yang berbeda, yaitu Pristina.

6.

Color

V

Warna hijau pada
tulisan “D’gReen” menunjukkan kesan kealamian, sedangkan lingkaran
hitam yang melingkarinya berfungsi menegeskan tulisan “D’gReen”. Warna
cokelat dengan pattern dari gambar kopi padat ulisan “coffee” serta
lingkaran hijau yang mengitari menunjukkan kesan kealamian dari bahan yang
digunakan.

7.

Building

x

Perusahaan
ini belum memiliki gedung utama sebagai sarana untuk me
ngatur
usaha. Sejauh ini, usaha dilakukan di kantin ABC FTP, dan beberapa tempat
lainnya.

8.

Lobby

x

Usaha D’gReen
Coffee
belum memiliki lobby karena usaha ini masih menggunakan  outlet
penjualan untuk usaha.

9.

Jingle

X

Tidak adanya  jingle
dalam usaha D’gReen Coffee
karena
pemilik belum memiliki pemikiran untuk melakukan promosi melalui jingle.

10.

Communication
Media

V

Media
komunikasi dari perusahaan ini adalah sebuah jejaring sosial twitter.
Dapat ditemukan dengan username @dgreencoffe

11.

Company
Profile

X

D’gReen Coffee belum memiliki company profile karena selain
usaha ini masih tergolong kecil juga merupakan usaha baru.

12.

Promotion
-        
Advertising





x






Untuk saat
ini, masih belum menggunakan bantuan iklan untuk memasarkan produk. Karena
usia produk masih sangat muda dan masih dilakukan
ekspansi
di wilayah Malang saja.


-        
Sales Promotion





x





Tidak
menggunakan sales promotion karena penjualan produk dilakukan di
beberapa tempat dengan cara membuka
sebuah outlet. Sehingga
tidak diperlukan sales promotion yang menawarkan produk.
Penjualan
produk ini salah satunya adalah dengan membuka cabang. Cabang ini dibuka oleh
mitra kerja.

-        
Personal Selling

v

Penjualan
dilakukan secara langsung oleh karyawan kepada pembeli tanpa menggunakan
perantara.

Rancang alur berpikir kritis mengenai asal muasal terciptanya citra dan terbentuknya reputasi pada perusahaan tersebut.
Citra produk yang saat ini dimiliki oleh D’gReen Coffee adalah current image yakni D’gReen Coffee merupakan produk minuman cepat saji yang segar, sehat, dan harga terjangkau oleh seluruh kalangan.Berikut alur dari pembentukan citra D’gReen Coffee:
Asal muasal terciptanya citra dan terbentuknya reputasi di D’green Coffe kami sajikan dalam bentuk flow chart. Bentuk fllow chart ini memudahkan pembaca untuk mengetahui tahapan-tahapan yang dilakukan D’Green Cofffe untuk membentuk citra dan reputasinya.




2. Susun sebuah riset dan saran strategi yang tepat untuk pencapaian citra positif bagi organisasi dengan citra negatif pada publik eksternalnya
Saran strategi dalam pencapaian citra:
Strategy
D’gReen Coffee merupakan sebuah produk minuman yang menjunjung tinggi manfaat kesehatan di dalamnya. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam produk ini adalah adanya kekeluargaan yang berasal dari karyawan dan ditujukan kepada pelanggan atau pembeli. Untuk menunjukkan kepada konsumen nilai-nilai yang dimiliki dan mempertajam image yang telah dimiliki sehingga dapat memperluas jaringan produk ini, terdapat beberapa cara promosi yang akan kami lakukan, antara lain:
a. Promosi melalui jejaring sosial
Meledaknya penggunaan internet, kini juga telah mempengaruhi munculnya jejaring sosial di dunia maya. Jejaring sosial ini digunakan oleh para user untuk berkomunikasi dengan orang-orang di lingkaran sosial mereka, juga untuk menambah relasi-relasi sosial. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, jejaring sosial kini tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi interpersonal saja. Terdapat banyak manfaat lain yang ditemukan dengan menggunakan jejaring sosial. Online shop, salah satu manfaat lain yang ada pada jejaring sosial. Tidak jarang kita menemukan adanya online shop yang menawarkan produk-produk yang mereka jual kepada masyarakat.
Oleh karena itu, kami memilih untuk menggunakan media jejaring sosial di internet. Jejaring sosial yang merupakan bagian dari internet memiliki kelebihan dapat diakses di mana saja, kapan saja. Hal ini menyebabkan adanya feedback yang secara langsung akan diberikan. Sehingga akan memudahkan proses komunikasi di dalamnya. Penggunaan jejaring sosial ini akan memudahkan pihak D’gReen Coffee dalam menjalin komunikasi dengan para pelanggan, terutama secara kekeluargaan.
Pemilihan media internet sebagai channel untuk berkomunikasi dan promosi kepada masyarakat, juga ditentukan berdasarkan perilaku segmentasi produk ini. Produk D’gReen Coffee saat ini menentukan bahwa segmentasi mereka adalah para mahasiswa yang berusia antara 18-24 tahun. Kita mengetahui bahwa mahasiswa ada kelompok orang yang selalu terbuka terhadap perubahan, sehingga mereka selalu mengikuti perkembangan-perkembangan yang ada. Dengan adanya kondisi ini, mahasiswa akan selalu memonitor apa yang sedang populer saat ini dan menerapkannya dalam kehidupan mereka. Singkatnya, sebagian besar mahasiswa, selalu menggunakan media internet dalam kehidupan sehari-hari mereka, terutama dalam kegiatan interaksi mereka. Selain alasan tersebut, penggunaan media internet sebagai sarana promosi juga tidak mrmbutuhkan biaya. Hanya membutuhkan waktu yang digunakan untukmemaintance media tersebut sehingga bisa lebih dikenal oleh para konsumen.
Promosi menggunakan media internet akan dilakukan melalui twitter dan facebook. Pemilihan jejaring sosial ini karena kedua jejaring sosial ini sangatlah eksis di dunia target segmentasi. Selain itu, kedua media ini cukup mudah digunakan dengan beberapa fitur yang mendukung promosi di dalamnya.
Selain menggunakan promosi melalui menggunakan media twitter dan facebook, kami akan membentuk sebuah group di Blackberry Messenger. Grup ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antara para konsumen produk dengan intern D’gReen Coffee.

b. Membuat komunitas D’gReenholic
Pembuatan produk D’gReen Coffee ini tidak lepas dari kenyataan bahwa banyak tanaman daun cincau hijau yang dibiarkan begitu saja dan tidak dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu, muncullah pemikiran untuk memanfaatkan tanaman yang ditelantarkan ini. Dengan latar belakang pemanfaatan terhadap tumbuhan ini, mendorong pemilik untuk memiliki sendiri kebun daun cincau hijau yang juga bertujuan untuk mengurangi global warming yang saat ini sedang menjadi isu internasional. D’gReen Coffee sendiri, merupakan produk yang melakukan inovasi pada minuman tradisional berbahan dasar cincau hijau. Minuman tradisional cincau hijau ini, disajikan dengan mengkolaborasikan sensasi kopi yang pada saat ini sedang digandrungi oleh para pemuda, khususnya mahasiswa. Keunikan yang dimiliki produk ini, mendorong banyaknya konsumen yang mengkonsumsi produk ini. Sehingga dibutuhkan sebuah komunitas sebagai wadah bagi para konsumen yang selain bertujuan menambah kedekatan antara konsumen dan karyawan, juga menambah kedekatan antara konsumen dengan konsumen lainnya.
Dengan membentuk komunitas D’gReenholic ini, karyawan akan lebih dimudahkan dalam melakukan inovasi-inovasi pada produk D’gReen Coffee. Interaksi-interaksi yang terjadi dalam komunitas, secara tidak langsung akan membuat karyawan mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan oleh para konsumen. Sehingga, dengan adanya informasi tersebut, karyawan dan stakeholder D’gReen Coffee, bisa dengan mudah menerapkannya dalam bisnis yang mereka jalankan.
Pembuatan komunitas ini juga akan menumbuhkan loyalitas konsumen terhadap produk D’gReen Coffee. Adanya loyalitas dari konsumen terhadap produk pada dasarnya merupakan hal yang cukup sulit diperoleh jika produk tidak memiliki keunggulan tersendiri. Kami meyakini bahwa produk D’gReen Coffee memiliki keunggulan ini dan telah memiliki banyak pelanggan. Sehingga, kami yakin bahwa konsumen D’gReen Coffee akan sangat antusias untuk menjadi bagian dari komunitas ini.
c. Promosi offline
- Flyer
Meskipun flyer pernah digunakan dalam promosi yang dilakukan oleh pihak D’gReen Coffee, kami juga akan mencoba melakukan promosi dengan menggunakan flyer. Pada poin pertama, kami telah menyebutkan bahwa promosi akan dilakukan melalui media internet yang menggunakan media jejaring sosial. Tetapi, promosi secara offline juga tetap dibutuhkan karena penggunaan flyer bisa disebarkan secara langsung kepada sasaran konsumen yang diinginkan. Sehingga pesan yang ingin disampaikan bisa langsung diterima oleh target konsumen. Selain itu, dibandingkan dengan media promosi lain, biaya yang dibutuhkan untuk membuat flyer ini relatif lebih murah. Sehingga, pemilik tidak perlu merasa bingung untuk menyisihkan biaya yang besar untuk mempromosikan produk.
- Stiker
Stiker tidak hanya bermanfaat sebagai label produk, tetapi juga sebagai media promosi. Stiker memiliki sebuah sifat yang sangat menguntungkan bagi kegiatan promosi. Sifat itu adalah mudah ditempelkan di mana saja. Kemudahan dalam menempelkan stiker ini menyebabkan seseorang akan dengan mudah melihat atau memberikan attention mengenai keberadaan produk D’gReen Coffee. Selain itu, stiker juga dapat ditempelkan di kemasan produk D’gReen Coffee. Desain menarik stiker pada produk akan membuat pembeli merasa lebih tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan. Tetapi kami akan lebih fokus untuk mencetak stiker yang kemudian diberikan kepada pembeli sebagai souvenir dan penghargaan kepada pembeli yang setia mengkonsumsi produk D’gReen Coffee.

3. Rancang mekanisme manajemen mengenai pengelolaan persepsi/gambaran yang hendak dibangun (dijual) atau yang akan diberikan kepada publik internal / eksternal pada sebuah organisasi!
Suatu proses kegiatan untuk menggerakkan dan mengendalikan suatu usaha kerja sama dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan yaitu berupa kesan, perasaan, gambaran dari publik terhadap perusahaan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi yang telag ditentukan.
Manajemen dalam melakukan strategi diharapkan mampu membantu atau mempersiapkan perusahaan jika sewaktu-waktu ada perubahan baik dari dalam perusahaan itu sendiri atau dari luar perusahaan seperti pelanggan, lingkungan dan lain sebagainnya.. manajemen adalah bagaimana sebuah perusahaan atau organisasi mengelola persepsi atau gambaran yang hendak dibangun atau dijual atau yang akan diberikan kepada publik internal atau eksternal.
Untuk mengelola persepsi, D’Green cofee bisa melakukan berbagai hal, diantaranya dengan memperkuat logo perusahaan dan latar belakang pemilihan nama yang kuat





Selain itu manajemen juga mengatur bagaimana karyawan memberikan pelayana yang terbaik bagi para pelanggan. Yaitu dengan menggunakan seragam berwarna hijau dengan tulisan D’Green Coffe dan pelayanan prima dengan senyum ramah sehingga pelanggan merasa puas. Selain itu kebanyakan pelanggan yang datang juga karena kedekatan pada owner. Sehingga reputasi yang dibangun bisa menjadi cermin pada persepsi publik yang berkiatan dengan tindakan organisasi yang telah berlalu dan prospek organisasi dimasa mendatang. Tentu saja untuk menjadi lebih dipilih ketimbang pesaingnya.
4. Diskusikan dalam kelompok anda bagaimana manajemen citra yang dilakukan oleh suatu organisasi. Dan buatlah konsep re-branding manajemen citra baru untuk organisasi tersebut dengan memasukkan beberapa unsur pembentuk citra

Suatu produk atau perusahaan yang muncul di tengah masyarakat sudah selayaknya memiliki poin pembeda ditengah masyrakat. Poin pembeda ini disebut sebagai citra. Diantara produk atau perusahaan sejenis yang telah ada sebelumnya biasa mereka sudah memiliki citra yang stabil bagi masyarakat. Sehingga kemunculan produk atau perusahaan baru membutuhkan citra yang berbeda untuk memudahkan masyarakat membedakan produk antar perusahaan. Cara yang dilakukan untuk membangun citra perusahaan antara lain dengan mengutamakan kualitas produk, melalui produksi dengan proses yang tepat, pengelolaan manajemen hingga pelayanan langsung kepada pelanggan untuk mencapai kepuasan pelanggan.
konsep re-branding manajemen citra baru untuk organisasi tersebut dengan memasukkan beberapa unsur pembentuk citra
konsep re-branding dari D’green Coffe adalah Perluasan Jaringan D’gReen Coffee dengan Cara Promosi Melalui Media Tradisional dan New Media(Promosi melalui Facebook, Twitter, flyer, Kartu Nama, dan Komunitas D’gReenholic)
1. Kemampuan finansial: kemampuan finansial dari D’Green Coffe sebagai produk baru memang tidak terlalu besar. Karena itu kami melihkan media promosi seperti jejaring sosial yang gratis. Dan bisa diakses dimana saja, kapan saja. Sehingga promosi bisa dilakukan dengan efektif tanpa harus membebani biaya yang tinggi.
2. Mutu produk dan pelayanan, produk kami mengedepankan produk dan pelayana yang baik bagi para pelanggan atau pengunjung. Dalam media promosi kami selalu menampilkan mutu produk kami.
Cara yang dilakukan untuk membangun citra perusahaan antara lain dengan mengutamakan kualitas produk, melalui produksi dengan proses yang tepat, pengelolaan manajemen hingga pelayanan langsung kepada pelanggan untuk mencapai kepuasan pelanggan.
3. Fokus pada pelanggan, fokus atau segmentasi pelanggan kami adalah remaja atau mahasiswa. Karena itu kami memilih varian rasa seperti coklat, cincau, karena beberapa rasa inilah yang sangat digemari oleh remaja. Selain itu karena fokus pada pelanngan atau segmentasi remaja, kami menggunakan media jejaring sosial yang digandrungi remaja sebagai media promosi.
4. Inovasi, Banyaknya jenis minuman yang bergerak dibidang minuman cincau akhirnya memunculkan banyaknya varian olahan minuman yang menggunakan cincau sebagai daya jual utamanya. Salah satunya adalah D’gReen Coffee. D’gReen Coffee merupakan salah satu produk berbahan dasar cincau dan menggunakan cincau hijau sebagai bahan utamanya. Produk ini diciptakan sebagai bentuk kepedulian terhadap minuman tradisional yang kini mulai ditinggalkan masyarakat. Pada awal usaha ini dimulai D’gReen Coffee sudah mengheluarakan empat varian rasa yang sudah tidak asing di lidah masyarakat, yaitu D’Cappucino Green Cincau; D’Chocolate Green Cincau; D’White Green Cincau; D’Milk Green Cincau.

-->

Setrategi Komunikasi Organisasi Rumah Sakit Umum milik Pemerintah


Pace & Faules (2005, p.170) mengatakan bahwa tantangan terbesar dalam komunikasi organisasi adalah bagaimana menyampaikan informasi ke seluruh bagian organisasi dan bagaimana menerima informasi dari seluruh bagian organisasi.
Rumah sakit adalah salah satu contoh dari Organisasi Nirlaba. Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang sasaran pokoknya adalah perihal non komersil atau  tidak mencari laba.
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang baik dan berkualitas membuat industri rumah sakit terus berbenah diri. Salah satunya dengan melakukan strategi komunikasi organisasi untuk menarik minat pasien. Belakangan ini dengan tingginya kebutuhan masyarakat akan pelayanan masyarakat membuat banyak pengusaha mendirikan rumah sakit atau klinik swasta yang mampu bersaing dengan rumah sakit milik pemerintah. Bahkan dengan perkembangannya, rumah sakit swasta mampu membuat rumah sakit pemerintah kalah saing. Termasuk dalam kesolidan orang-orang didalam organisasinya.
Rumah sakit milik pemerintah perlu strategi komunikasi agar tetap diminati oleh masyarakat. Salah satunya adalah melalui promosi. Selama ini RS milik pemerintah sering kali mendapat cap buruk dari masyarakat karena prosedur yang panjang dan penanganan yang lambat serta fasilitas yang tidak nyaman. Pemerintah terkesan mengabaikan kebutuhan rakyatnya dalam bidang kesehatan karena dengan semua cap buruk dari masyarakat, pemerintah terkesan tidak serius untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya dalam bidang kesehatan.
Walaupun Rumah Sakit tidak berorientasi pada laba, akan tetapi pelayanan dan kepuasan pasien tidak bisa diabaikan. Mungkin dalam hal ini kita lebih berbicara dalam hal kemanusiaan. Serta kewajiban pemerintah untuk memenuhi kebutuhan kesehatan rakyatnya. Strategi komunikasi menjadi penting demi keberlangsungan suatu organisasi terlebih lagi organisasi non profit yang memiliki banyak kendala untuk terus bertahan karena fokus  orientasinya bukan laba.
Strategi komunikasi tidak hanya dilakukan untuk pelanggan eksternal, akan tetapi antar sesama pelanggan internal juga perlu disusun strategi komunikasi untuk meningkatkan kinerja sehingga tujuan yang diinginkan bisa tercapai.
Menurut Effendy (2006, p.135) strategi komunikasi adalah metode atau langkah-langkah yang diambil untuk keberhasilan proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat dan perilaku, baik secara langsung (lisan) maupun tidak langsung melalui media. Sehingga dapat dikatakan strategi komunikasi adalah metode atau langkah-langkah yang diambil untuk keberhasilan proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat dan perilaku, baik secara langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media untuk mencapai suatu tujuan.

Dalam menyususn strategi komunikasi, perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
1.      Tujuan
Sebelum melakukan sesuatu, kita memang harus menetukan tujuan, karena dengan adanya tujuan, kita memiliki sesuatu untuk diraih atau dicapai. Dalam membuat strategi komunikasi kita harus membuat tujuan terlebih dahulu untuk memastikan mau dibawa kemana dan untuk apa strategi komunikasi yang kita buat. Tujuan Strategi komunikasi yang kita buat harus sesuai dengan tujuan dari organisasi itu sendiri.
2.      Sasaran
Untuk strategi komunikasi yang efektif, kita perlu mengidentifikasi sasaran, menentukan sasaran dengan lebih spesifik lagi bisa semakin membantu kita untuk menyususn dan menjalankan strategi komunikasi. Sasaran ini bisa jadi adalah sasaran atau target yang akan menjadi penerima pesan kita atau menetukan sasaran media partner kita dalam menjalankan strategi komunikasi ini.
3.      Pesan
Pesan yang panjang dan terlalu luas cakupannya cenderung akan membuat orang lupa dengan apa yang telah kita sampaikan. Untuk memaksimalkan efek dari pesan yang kita sampaikan Karena itu perlu pesan yang menarik sehinngga komunikan mau mendengarkan apa yang ingin kita sampaikan. Cara penyampaian pesan juga menjadi penting agar proses penerimaan pesan lebih efektif.
4.       Instrumen dan kegiatan
Instrumen dan kegiatan menjadi hal yang penting untuk mengkomunikasikan pesan yang ingin kita sampaikan. Karena salah satu faktor untuk memaksimalkan efek pesan adalah dengan bisa membaca situasi dan kondisi yang tepat utuk pesan tersebut disampaikan.
5.      Sumberdaya dan skala waktu
Sumberdaya yang ada menjadi hal yang penting. Waktu juga bisa menjadi acuan untuk efektifnya komunikasi. Karena jika apa yang disampaikan dalam waktu yang tepat bisa jadi khalayak akan menjadi tertarik dengan pesan kita. Untuk menjalankan strategi komunikasi, cukup dengan menggunakan sumber daya yang kita miliki. Tidak perlu berlebih-lebihan untuk mengumbar janji kepada khalayak tentang berbagai hal padahal sumber daya yang dimiliki tidak bisa memenuhi hal tersebut. Ini akan berdampak pada citra negatif organisasi
6.      Evaluasi dan perbaikan
Efektivitas strategi komunikasi yang dilakukan harus selalu diukur dengan melakukan evaluasi. Baik untuk pelanggan internal maupun eksternal. evaluasi ini berfungsi untuk memperbaiki atau meningkatkan strategi komunikasi yang sudah dilakukan. Atau untuk mencari model strategi komunikasi yang tepat untuk diterapkan di organisasi tersebut.

Contoh  Rancangan Strategi Komunikasi di Rumah Sakit
            Pemerintah kita melalui kementerian kesehatan sudah mencanangkan program JKN atau Jaminan Kesehatan Nasional, yaitu sebuah program pemerintah untuk memberikan asuransi bagi seluruh rakyatnya secara nasional. Akan tetapi banyak hal yang perlu dipersiapkan, salah satunya kesiapan Rumah Sakit sebagai penyelenggara program JKN. Sehingga perlu disusun strategi komunikasi untuk program ini demi kesiapan RS sebagai penyelenggranya.
1.      Tujuan
Tujuan dari JKN adalah memebrikan asuransi kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. RS bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Sehingga untuk menjalankan program JKN ini RS harus berbenah diri, baik dari segi kesiapan fasilitas, dan kesiapan orang-orang dan kegiatan organisasi didalamnya.  Tujuannya adalah agar bisa menjadi RS yang menjalankan program JKN dengan tepat. Tujuan ini bisa membantu kita untuk menyusun program atau strategi komunikasi di dalam RS.
2.      Sasaran
-          Untuk sasaran publik internal, karyawan, petugas media, laboratorium, dokter, perawat, petugas JKN, bahkan hingga keamanan dan seluruh yang ada di RS menjadi sasaran dari strategi ini. Karena mereka semua akan bersinggungan dengan program JKN. Mungkin kapsitas pengetahuan mereka dengan Program JKN ini yang masing-masing berbeda.
-          Untuk publik eksternal, pasien, calon pengguna program JKN, yang awalnya pengguna Askes dan Jamsostek dan dialihkan ke JKN, adalah sasaran eksternal dari strategi ini. Mereka menjadi penting untuk mengetahui dan lebih mengenal program JKN
-          Sasaran media partner yang digunakan, mungkin kita bisa menggunakan TV LCD yang ada di RS untuk lebih memperkenalkan program ini, melalui koran, iklan di TV lokal maupun nasional, famplet atau baliho yang ditempelkan di RS. Dan menyediakan petugas khusus untuk program JKN ini. Dan mungkin menginformasikan bahwa RS ini siap menjalankan program JKN
3.      Pesan
Publik eksternal: Pesan tentang program JKN ini bisa menyangkut bagaimana cara menjadi anggota JKN, prosedur pengobatan yang disediakan JKN, serta untuk pemegang askes atau jamsostek sebelumnya bagaimana dengan fasilitas yang didapatkan dan bagaimana proses perpindahan serta ketentuan-ketentuannya. Karena hingga saat ini program JKN ini belum jelas dan masih simpang siur dengan segala prosedurnya.
Sedangkan untuk publik internalnya, RS bisa memberikan informasi pada semua elemen yang ada didalamnya agar menegrti dan tahu. Selain itu pihak RS juga harus menyediakan petugas khusus untuk memberikan informasi tentang program ini.
4.      Instrumen dan kegiatan
Kegiatan yang sesuai untuk mengkomunikasikan hal ini adalah ketika semua elemen RS diberikan arahan tentang berlakunya program JKN ini. Karena pemerintah tentunya sudah memberikan penjelasan dan pelatihan pada RS sebelum program ini diresmikan. Hal ini sebagai bentuk sosialisasi pertama pemerintah, karena pelaksana JKN yang langsung bersuinggungan dengan masyrakat adalah RS.
5.      Sumber daya dan skala waktu
Dengan sumber daya yang dimiliki RS harus mampu menjalankan program JKN yang dilakukan secara nasional. RS bisa menggunakan semaksimal mungkin sumber daya yang dimiliki.
6.      Evaluasi dan amandemen
Setelah melakukan strategi komunikasi untuk program JKN ini, mungkin RS memerlukan tim khusus untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan dari strategi yang diterapkan. Hal ini menjadi sangat penting karena menyangkut keberlangsungan organisasi. Selain itu kepuasan pelanggan menjadi salah satu hal utama dalam mendukung keberlangsungan organisasi.